DUA SAUDARA DALAM PERANTAUAN
KISAH DUA SAUDARA DI PERANTAUAN
Bahar adalah anak kampung yang latar belakang keluarganya kurang mampu. Dia mengadu nasib di Jakarta bersama Adik dan teman-temannya, sang adik, Abee, adalah seorang vocalis band. Mereka berdua memiliki sifat yg berbeda. Sang kakak mempunyai sifat penyabar dan tidak sombong, sedangkan sang adik memiliki sifat yang angkuh dan sombong. Dua karakter ini selalu beda pendapat. Dari masalah keluarga, masalah sehari-hari dan masalah pekerjaan.
Bahar selalu mengalah dengan tingkah laku Abee yg selalu ingin menang sendiri. Walaupun terkadang tingkah laku Abee semakin melonjak, apalagi dia menjadi seorang artis, kesombongannya semakin menjadi. Bukannya Bahar ga mau bertindak. Sudah sering Bahar menasehati Abee, tapi
dasar sifat yang angkuh. Abee tidak pernah mau mendengar nasehat2 kakaknya. Ingin sekali Bahar marah kepada Abee, tapi dia selalu mengingat pesan ibunya.
dasar sifat yang angkuh. Abee tidak pernah mau mendengar nasehat2 kakaknya. Ingin sekali Bahar marah kepada Abee, tapi dia selalu mengingat pesan ibunya.
" Nak kamu diperantauan yang rukun ya sama adik kamu. Jangan suka bertengkar. Jaga adik kamu ya nak. Ibu sudah tua. Sekarang juga lagi sakit-sakitan. Ibu juga tidak mau dengar kalian bertengkar, karna itu bisa membuat ibu kepikiran, dan bisa membuat ibu semakin sakit. Jaga diri baik-baik ya nak. Jadilah anak yang sabar dan selalu ikhlas dalam melakukan sesuatu.
Itulah nasehat yang selalu diingat Bahar.
Itulah nasehat yang selalu diingat Bahar.
Dari awal Bahar dan Abee yakin bakalan sukses didunia entertainment. Karna band yang dirintis Abee dan kawan-kawan " Elang, Tino, Fikri, dan Jezy " diterima oleh Mayor Label, dan akan merilis sebuah Album dengan aliran musik aop alternatif. Bahar sendiri menjadi team Managementnya. Dengan semangat yg menggebu-gebu, mereka bekerja sama bahu membahu dengan tugas masing-masing untuk menyelesaikan proyek album pertama. Tak jarang mereka berselisih pendapat, tapi mereka bisa mengatasinya dengan baik.
Dengan polesan seorang manager bernama Rian, proyek album mereka semakin terarah. Setelah satu tahun penggarapan album, akhirnya selesai juga. Dengan konsep-konsep yang matang, album mulai direalese. Produser telah menentukan tempat untuk launching disebuah hotel ternama di Jakarta. Maklum anak Desa. Mereka terkagum-kagum melihat kemegahan hotel itu. Dan mereka pucat saat melihat banyak wartawan yang hadir untuk mewawancarai mereka. Tapi semua berjalan seperti yang diinginkan.
Wawancara mereka diliput televisi dan radio-radio seluruh Indonesia. Sudah bisa dibayangkan mereka kini sudah menjadi Artis. Kesombongan Abee mulai tampak. Abee tidak pernah menegur orang-orang yang mengenal Abee. Kalau dinasehatin sama kakaknya, Abee selalu bilang kalau dia jaga Image. Sang kakak selalu berusaha menyadarkan Abee.
"Bee kenapa sich kamu koq selalu cuwek kalau ditegur sama orang-orang yang kenal sama kamu?
"Biarin aja. Itukan hak aku mau diam atau mau menyapa mereka, lagian kan aku harus jaga Image. kata Abee.
"Tidak boleh begitu Bee.. ingat asal kita dari mana, dan tujuan kita ke jakarta untuk apa?. Bukankah kita sudah sepakat kalau kita sukses nanti bakalan membuat senang Orang Tua. Orang Tua kita sisa Ibu aja bee.. Jangan sampai orang-orang mendo'akan kita yang tidak-tidak. Takutnya itu akan menghancurkan impian kita.
"Tidak peduli dengan mereka semua, ini kan hasil dari kerja keras kita sendiri bukan mereka. kata Abee.
"Ya sudah terserah kamu, yang penting aku sebagai kakak kamu sudah menasehati.
Satu bulan setelah launching. Mereka mengadakan tour promo ke jawa dan bali. Memang sifat Abee yang suka gonta-ganti pacar. Setiap kota pasti dia godain wanita, dan tak jarang wanita-wanita itu dipacarin sama Abee. Maklum dia kan artis jadi banyak fans nya. Dengan dana promo yang begitu besar. Kenapa dalam perjalanan tour promo selalu kekurangan? Untuk urusan tempat tinggal, transportasi, dan konsumsi. Semua tak pernah layak untuk seorang artis. Bahar mulai curiga dengan semua yang terjadi. Dalam hati Bahar berkata:
"Mengapa ya. Dengan dana yang begitu besar. Fasilitas yang kita dapatkan tidak begitu layak?
Akhirnya Bahar mencari tau apa yang sudah terjadi. Selidik punya selidik akhirnya Bahar mengetahui bahwa dana yang sudah ada disimpangkan oleh manager mereka. Ternyata selama tour kebeberapa kota, dana itu dibuat minum-minuman dan bermain wanita oleh sang manager. Makanya dana sebanyak itu selalu tidak cukup, dan tidak pernah ada laporan pengeluarannya.
Bahar pun menceritakan kepada teman-teman nya, kalau sang manager sudah korupsi. Tapi apa yang Bahar dapatkan? malah mereka semua menyalahkan Bahar, dan katanya Bahar sudah menfitnah sang manager. Abee hanya diam saja melihat sang kakak dilecehkan. Dan rencananya Bahar sudah mau dikeluarkan dari team management Band itu. Tapi dengan pertimbangan-pertimbangan akhirnya Bahar tidak jadi dikeluarkan dari team.
Dalam hati Bahar menangis. Kenapa kebenaran malah disalahkan?. Dan kenapa teman-temannya tidak ada yang percaya dengan perkataan Bahar?. Dihati kecil Bahar berkata:
"Nanti, kalau kalian tau siapa manager itu. Kalian pasti menyesal.
Bahar melanjutkan pekerjaannya. Walaupun ketidak nyamanan selalu Bahar rasakan. Ingin Bahar mengundurkan diri. tapi, Bahar masih ingin terus menjaga adiknya. Bahar terus bertahan dengan keadaan yang ada, yang selalu membuat Bahar berfikir tidak nyaman.
Dengan berjalnnya waktu kebenaranpun mulai terungkap. Teman-teman Bahar mulai curiga kepada sang manager, dan tingkah laku manager mulai terbaca. Penyelewengan dana dan perselingkuhan dia mulai terungkap. Bersama kejadian itu album yang sudah direalese ternyata tidak booming. Sedangkan dana promo sudah habis juga. Teman-teman mulai gelisah karna tidak ada hasil yang didapat. Satu persatu mereka pergi tanpa Kabar Berita.
Akhirnya Bahar mengundurkan diri, dan Bahar mulai Kerja di tempat lain, sedangkan sang Adik tidak ada kegiatan lain, maklum Abee tidak mempunyai pengalaman lain selain bernyanyi, tapi sifat Abee tidak pernah berubah sama sekali, dia masih tetap sombong, angkuh, dan suka gonta-ganti pacar. Abee juga sering minta bantuan Bahar. Tak jarang Bahar memberi Abee Uang untuk kebutuhan sehari-hari.
Sudah sering Bahar menasehati Abee untuk tidak menyusahkan orang tua. Tapi tanpa sepengetahuan Bahar Abee selalu minta kiriman uang kepada Ibunya, Bahar dapat kabar dari Kakaknya langsung marah, terus Bahar bicara lantang di depan abi.
"Kenapa sich Bee dari dulu kamu selalu nyusain orang tua?
bukan kah kamu tau kalau orang tua kita sakit. Buat biaya berobat aja tidak ada. Sampai kapan km nyusahin orang tua terus bee...?
bukan kah kamu tau kalau orang tua kita sakit. Buat biaya berobat aja tidak ada. Sampai kapan km nyusahin orang tua terus bee...?
Bahar meninggalkan Abee dengan kekecewaan yg begitu dalam. Cita-cita untuk menyenangkan orang tua tidak bisa terwujud karna keegoisan.
Tidak mudah mewujudkan Impian. Tanpa kita bisa mengerti apa yang wajib kita lakukan, dan apa yang tidak wajib kita lakukan. Kita takkan bisa sukses tanpa ada kesabaran dan keikhlasan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar