Danau Hijau Dharmasraya
“Danau Hijau”,
begitulah kami orang Dharmasraya menyebutnya. Sebuah danau yang berwarna hijau
atau tepatnya hijau lumut tersebut terletak di depan kantor tambang batu bara Pangean,
Sitiung 4, Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Untuk mencapai tempat tersebut
kalau dari ibukota kabupaten Dharmasraya (Pulau Punjung) dibutuhkan waktu
sekitar 2 jam. Sungai Rumbai sendiri terletak di perbatasan antara kabupaten
Dharmasraya dan Muaro bungo provinsi Jambi.
Tidak hanya letaknya
yang jauh dari pusat kota, waktu tempuh perjalanan yang lama, kita juga harus menempuh medan
yang cukup berat karena jalannya yang belum terlalu baik dan mulus. Tapi semua
rintangan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan yang luar biasa dan
memuaskan, jadi gak akan sia-sia semua yang telah dilakukan untuk mencapai
lokasi Danau Hijau.
Untuk mencapai tempat
tersebut kita bisa masuk dari Sungai Rumbai, lalu melewati Sitiung 4 (
khususnya Blok D Sitiung 4). Dari Blok D Sitiung 4 inilah kita dapat masuk ke
desa Pangean yaitu tempat lokasi Danau Hijau yang berada di depan kantor
tambang batu bara.
Danau Hijau akhir-akhir
ini menjadi tempat favorit untuk tujuan wisata di Dharmasraya, banyak anak
muda-mudi yang berkunjung ke sana untuk melihat langsung keindahan danau
tersebut dan ingin membuktikan omongan orang tentang air danau yang berwarna
hijau. Selain itu juga dijadikan untuk objek berfoto-foto atau yang belakangan
ini populer dengan nama foto “selfie”.
Danau Hijau sebenarnya
bukan danau asli atau danau yang memang alami melainkan danau yang muncul
akibat aktivitas pertambangan batu bara di Pangean Sitiung 4, Sungai Rumbai
Kabupaten Dharmasraya Lokasi danau hijau tersebut dulu adalah tempat tambang
batu bara yang kini sudah tidak digunakan lagi. Bekas dari aktifitas
pertambangan batu bara tersebut meninggalkan sebuah lubang atau kawah yang kini
telah menjadi danau. Air danau yang berwarna hijau disebabkan karena bekas dari
aktifitas pertambangan batu bara. Jadi, asal mula adanya Danau Hijau adalah
karena bekas dari aktifitas pertambangan batu bara di lokasi tersebut yang kini
menjadi salah satu tujuan bermain bagi anak remaja dan telah menjelma menjadi
objek yang bagus untuk tempat berfoto “selfie” bagi kalangan remaja umumnya.
Selain Danau Hijau
tempat wisata yang juga lagi booming di Dharmasraya ada Puncak Tambun yang
terletak di Kampung Surau, Pulau Punjung. Puncak Tambun mulai dikenal karena
event Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) ke 13
tahun 2014 yang diadakan di
Dharmasraya. Pada saat itu Dharmasraya sebagai tuan rumah acara 2 tahunan ini
mencari lokasi untuk olahraga Paralayang. Lalu ditemukanlah tempat yang cocok
dan pas untuk olahraga Paralayang di daerah perbukitan Kampung Surau, Pulau
Punjung, Dharmasraya yang akhirnya dinamai dengan Puncak Tambun. Hingga saat
ini Puncak Tambun masih digunakan untuk tempat latihan Paralayang dan juga
menjadi objek untuk berwisata bagi masyarakat Dharmasraya.
Dari atas Puncak Tambun
kita dapat melihat hamparan perkebunan sawit dan persawahan penduduk, perumahan
penduduk Kampung Surau, Selain itu juga terlihat Kantor Bupati Dharmasraya,
rumah dinas bupati, serta kantor-kantor dinas lainnya, termasuk juga ke
dalamnya Kampus 3 Universitas Andalas
yang terletak di Pulau Punjung Dharmasraya.
Selain Danau Hijau dan
Puncak Tambun ada juga Bendungan Batang Hari di Silago, Tambulun Indah di Pulau
Punjung, Danau Cinta (Baranang Siang) di Koto Baru, Air Terjung Kasang di
Timpeh, objek wisata Candi Padang Roco di Siguntur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar